Tradisi Suku Karen Memanjangkan Leher Dengan Cincin Kuningan

Tradisi Suku Karen

Tradisi Suku Karen – Ketika kalian berkunjung ke negara Thailand , ada satu tempat yang tidak boleh kalian lewatkan yaitu desa tempat tinggal suku Karen. Suku Karen adalah salah satu suku yang tinggal di pedalaman Thailand selain Lahu Shi Bala, Palong, Hmong, Kayaw, Akha, dan Mien.

Suku yang mendiami kawasan Baan Tong Luang yang berada di Chiang Rai ini sebenarnya bukan asli Thailand, melainkan dari Dataran Tinggi Tibet. Mereka akhirnya pindah ke Karen Stater, Myanmar, dan akhirnya menetap di Thailand.

Tradisi Suku Karen , Neck Rig 

Suku ini sangat sering dikunjungi oleh para wisawatan karena tradisi uniknya yaitu “neck rig” , tradisi para perempuan suku Karena yang memanjangkan leher menggunakan tumpukan kawat yang terbuat dari kuningan. Mereka menganggap bahwa semakin panjang leher perempuan , maka semakin cantik pula perempuan itu di mata laki laki.

Tumpukan cincin yang cukup besar di leher perempuan menjadi pemandangan yang tidak asing di tempat ini. Bahkan para perempuan suku ini sudah dipasangi cincin kuningan sejak kecil agar lehernya bisa panjang dengan sempurna.

Uniknya , semakin tua usia perempuan suku Karen , maka cincin kuningan di lehernya pun juga ikut bertambah. Para wanita suku Karen tidak diperbolehkan melepas cincin ini , bahkan saat sedang beraktivitas sekalipun. Cincin yang terdapat di lehernya ini hanya boleh dilepas ketika mereka sudah menikah, melahirkan, atau meninggal.

Cincin kuningan berat yang dipakai perempuan suku Karen jadi semacam “tandu” leher. Cincin ini akan menghancurkan tulang rusuk dan bahu mereka selama bertahun-tahun. Inilah yang memberi ilusi bahwa leher mereka terlihat sangat panjang.

Tradisi ini awalnya bertujuan untuk melindungi diri dari serangan harimau. Sebab di masa lalu , perempuan suku Karen sering dibunuh oleh para harimau. Jadi pemimpin suku Karen memutuskan untuk para perempuan menggunakan cincin leher kuningan demi melindungi mereka dari kepunahan.

Tradisi kemudian berkembang hingga dijadikan sebagai tolak ukur kecantikan seorang perempuan suku Karen. Namun saat ini tak semua perempuan suku Karen Daftar situs judi slot online terpercaya diwajibkan untuk memakai cincin tersebut , melainkan hanya perempuan yang lahir pada waktu tertentu yang ditakdirkan meneruskan tradisi ini.

Biasanya anak perempuan suku Karen mulai memakai cincin leher panjang dari usia 5 atau 6 tahun. Awalnya dimulai dengan 5 buah cincin di leher, kemudian ditambahkan 2 cincin dari tahun ke tahun.

Tidak ada standar jumlah cincin leher maksimum yang bisa mereka pakai, tetapi umumnya hanya bisa mencapai 25 buah cincin.

Ketika memasuki usia 15 tahun , mereka akan memilih apakah mereka akan melanjutkan perpanjangan leher seumur hidup atau berhenti total. Hal ini dikarenakan pada usia itu , tulang rusuk berpotensi rusak dan leher bisa jadi akan terlalu longgar menahan bebannya sendiri.

No Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.