5 Tradisi Teraneh dari Seluruh Dunia

5 Tradisi Teraneh dari Seluruh Dunia

Dari festival telur orak-arik hingga prasmanan kera, dapat dikatakan bahwa terdapat beberapa tradisi yang relatif aneh dan latif yang terjadi pada semua dunia. Budaya yang tidak sinkron mempunyai tradisi yg tidak selaras. ad interim beberapa sangat menawan, yang lain benar-sahih aneh. Berikut daftar 5 tradisi budaya paling aneh dari semua global yg masih dilakukan sampai waktu ini:

1.La Tomatina, Spanyol

yang pertama adalah La Tomatina, permasalahan tomat terbesar pada global. tidak diketahui bagaimana hal itu terjadi namun ada poly teori yg melingkupinya. keliru satu yang paling terkenal adalah ketika parade gigantes y cabezudos pada tahun 1945, mereka yg tidak termasuk dalam acara tadi memulai perkelahian di alun-alun memakai tomat asal kios sayuran lokal menjadi senjata.

Terlepas dari itu, festival tahunan ini diadakan pada Buñol, Spanyol di hari Rabu terakhir bulan Agustus sebagai bagian asal perayaan seminggu di Buñol dan secara harfiah terdiri berasal orang-orang yang saling melempar tomat Slot Online buat bersenang-suka .

2. Menghancurkan kelapa di tengkorak orang pada India

Memecahkan kelapa pada ketua orang adalah ritual yg sudah ada sejak usang pada India bagian selatan. Takhayul ekstrim mereka telah menyebabkan ini menjadi obsesi serta sang sebab itu meskipun diperingatkan mereka terus melakukan tindakan ini yg telah terdapat sejak masa kolonial.

Para penyembah agama Hindu akan berkumpul di dalam kuil serta rahib akan menghancurkan kelapa di ketua mereka masing-masing satu demi satu menjadi indikasi kepada para yang kuasa bahwa mereka meminta kesehatan serta kesuksesan. Subyek kemudian umumnya akan pulang seolah-olah tidak terpengaruh oleh peristiwa tadi.

5 Tradisi Teraneh dari Seluruh Dunia

3.Festival orak-arik telur di Bosnia

Sedangkan pada Inggris kita mungkin merayakan awal isu terkini semi dengan memetik beberapa bakung atau melakukan pencucian musim semi, pada Zenica, Bosnia mereka menandai awal ekspresi dominan menggunakan penghormatan yang tidak biasa buat telur orak-arik yang dikenal di Bosnia menjadi imburijada.

Mereka memulai hari menggunakan sarapan akbar telur yg dimasak dalam panci besar di taman kota dekat sungai. Mereka lalu menghabiskan residu hari itu menggunakan berpesta, memanggang, serta melompat ke sungai.

4.Melempar kayu manis kepada orang yang berusia 25 tahun di Denmark

Pada Denmark, Jika Anda berusia 25 tahun serta belum menikah dan suka daftar situs judi slot online terpercaya, Anda tidak hanya harus menghadapi Hari Valentine sendirian, tetapi Anda pula harus menanggung teman dan famili yang menenggelamkan Anda pada awan kayu cantik.

Tradisi usang pada Denmark ini artinya adat Bila seorang laki-laki atau perempuan berusia 25 tahun serta masih lajang. Pertama, mereka disiram dengan air serta lalu mereka ditutupi asal ketua hingga kaki menggunakan kayu anggun. Ini bukan bentuk hukuman tetapi lebih hanya alasan buat bersikap konyol dengan teman serta famili serta adalah tradisi yg telah ada sejak ratusan tahun yg kemudian.

5. Festival prasmanan kera di Thailand

Pada hari Minggu terakhir bulan November sesuatu yg agak spektakuler, Jika sedikit aneh, terjadi di kuil Phra Prang Sam Yot di Lopburi, Thailand Perjamuan mewah digelar dan seremoni akbar diadakan, tetapi tidak buat manusia. Pesta ini diadakan buat menghormati ribuan monyet Lopburi yang syahdan membawa keberuntungan bagi wilayah tadi serta penghuninya serta oleh sebab itu mereka merupakan tamu Istimewa pada pesta ini.

Festival ini mencakup pertunjukan sang penari menggunakan busana kera selama upacara pembukaan serta menara buah-buahan dan sayuran di mana kera memanjat, melompat, serta memanjakan diri.

No Comments

Tradisi Suku Karen Memanjangkan Leher Dengan Cincin Kuningan

Tradisi Suku Karen

Tradisi Suku Karen – Ketika kalian berkunjung ke negara Thailand , ada satu tempat yang tidak boleh kalian lewatkan yaitu desa tempat tinggal suku Karen. Suku Karen adalah salah satu suku yang tinggal di pedalaman Thailand selain Lahu Shi Bala, Palong, Hmong, Kayaw, Akha, dan Mien.

Suku yang mendiami kawasan Baan Tong Luang yang berada di Chiang Rai ini sebenarnya bukan asli Thailand, melainkan dari Dataran Tinggi Tibet. Mereka akhirnya pindah ke Karen Stater, Myanmar, dan akhirnya menetap di Thailand.

Tradisi Suku Karen , Neck Rig 

Suku ini sangat sering dikunjungi oleh para wisawatan karena tradisi uniknya yaitu “neck rig” , tradisi para perempuan suku Karena yang memanjangkan leher menggunakan tumpukan kawat yang terbuat dari kuningan. Mereka menganggap bahwa semakin panjang leher perempuan , maka semakin cantik pula perempuan itu di mata laki laki.

Tumpukan cincin yang cukup besar di leher perempuan menjadi pemandangan yang tidak asing di tempat ini. Bahkan para perempuan suku ini sudah dipasangi cincin kuningan sejak kecil agar lehernya bisa panjang dengan sempurna.

Uniknya , semakin tua usia perempuan suku Karen , maka cincin kuningan di lehernya pun juga ikut bertambah. Para wanita suku Karen tidak diperbolehkan melepas cincin ini , bahkan saat sedang beraktivitas sekalipun. Cincin yang terdapat di lehernya ini hanya boleh dilepas ketika mereka sudah menikah, melahirkan, atau meninggal.

Cincin kuningan berat yang dipakai perempuan suku Karen jadi semacam “tandu” leher. Cincin ini akan menghancurkan tulang rusuk dan bahu mereka selama bertahun-tahun. Inilah yang memberi ilusi bahwa leher mereka terlihat sangat panjang.

Tradisi ini awalnya bertujuan untuk melindungi diri dari serangan harimau. Sebab di masa lalu , perempuan suku Karen sering dibunuh oleh para harimau. Jadi pemimpin suku Karen memutuskan untuk para perempuan menggunakan cincin leher kuningan demi melindungi mereka dari kepunahan.

Tradisi kemudian berkembang hingga dijadikan sebagai tolak ukur kecantikan seorang perempuan suku Karen. Namun saat ini tak semua perempuan suku Karen Daftar situs judi slot online terpercaya diwajibkan untuk memakai cincin tersebut , melainkan hanya perempuan yang lahir pada waktu tertentu yang ditakdirkan meneruskan tradisi ini.

Biasanya anak perempuan suku Karen mulai memakai cincin leher panjang dari usia 5 atau 6 tahun. Awalnya dimulai dengan 5 buah cincin di leher, kemudian ditambahkan 2 cincin dari tahun ke tahun.

Tidak ada standar jumlah cincin leher maksimum yang bisa mereka pakai, tetapi umumnya hanya bisa mencapai 25 buah cincin.

Ketika memasuki usia 15 tahun , mereka akan memilih apakah mereka akan melanjutkan perpanjangan leher seumur hidup atau berhenti total. Hal ini dikarenakan pada usia itu , tulang rusuk berpotensi rusak dan leher bisa jadi akan terlalu longgar menahan bebannya sendiri.

No Comments